Jumat, 12 Juli 2013

capcai dah

BACALAH!, SEBELUM BACA NOTES KENA FATWA HARAM KAYAK BBM :D
“Ini terkait dengan hak. BBM bersubsidi adalah haknya orang yang tidak mampu. Jadi, jika ada orang yang mampu atau kaya, tapi tetap membeli BBM bersubsidi, maka hukumnya dosa, karena dia mengambil hak orang yang tidak mampu,”
Habis napas. Saya nggak tahu lagi harus berbicara apa ketika membaca alasan Ketua MUI Pusat K.H. Makruf Amien tentang alasan mendasar dikeluarkannya Fatwa MUI yang mengharamkan orang mampu untuk membeli BBM bersubsidi. Dalam hati saya bertanya-tanya, benarkah K.H. Makruf Amien dan ulama-ulama MUI sudah tidak bisa lagi membedakan hak dan kedzaliman?!
Wallahua’lam, ketika saya mengetikkan komentar ini, sudah terbayang orang-orang yang akan mengatakan:
“emang lo siapa, merasa lebih hebat dari MUI? Kenapa lo nggak masuk MUI aja lix!?”
“alaaah, baru masuk Islam aja belagu lo!”
“mas, mas, kalo MUI nggak dipercaya mau siapa lagi, emang mas kira mereka semua nggak paham Islam, mereka sering tahajjud, punya amalan, karomah loooo?!”
“awas lo kuwalat”
Sunatullah lah.. 
Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, dan sebaiknya lewat ilustrasi aja lah, lebih mudah
Di suatu rumah, seorang ibu, seorang Muslim, punya 3 anak, satunya udah kelas 6 SD, satunya masih 3 SD dan satunya masih nyusu sama ibunya. Suatu waktu, si ibu setres karena kerasukan jin udin (kisah lengkapnya baca note saya tentang asal mula sekulerisme) lalu selingkuhan sama orang bule kufur dari AS, akhirnya lebih banyak menghabiskan waktunya, duitnya, dan tentu saja –maaf- badannya pada orang bule ini, tak jarang semua itu dilakukan di rumah di depan anak-anaknya. Sementara bapaknya kebetulan juga memang kerja di rumah orang yahudi, jadi jongos, jadi jarang pulang juga dan nggak peduli sama istrinya.
Suatu hari, anaknya yang 3 SD merengek ke ibunya kalo uang sekolahnya udah 2 bulan nggak dibayar, rupanya duit yang harusnya untuk bayar sekolah selama 1 tahun justru dipake buat traktir bule AS dan pacaran sama dia. Mengadulah sang ibu ke oelama setempat, oelama langsung marah-marah ke anak SD kelas 6 lalu bilang “Ini terkait dengan hak, duit ibumu harusnya haknya adikmu yang masih kelas 3 SD. Jadi jika kamu kelas 6 SD masih minta duit, maka hukumnya dosa, karena kamu mengambil hak anak kelas 3 SD”
Bule ngakak mendengar itu,
Ibunya senyum nyengir mesem mesem,
Anak kelas 6 SD nya pingsan.
Paham lo?

1. Bicara tentang hak, hak berasal dari bahasa arab haq, artinya benar, atau sesuatu yang dianggap benar, misal ketika saya berkata “saya berhak untuk menggauli istri” berarti maksudnya saya ‘dibenarkan’ untuk menggauli istri. Nah, siapa yang memberi pembenaran satu-satunya?, tentu Allah.  maka Allah lah yang memberikan hak pada setiap objek, bukan orang sendiri yang menentukan hak itu,
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu (QS Al-Baqarah[2]: 147)
Kalo gitu kita jadi paham sekarang. Bicara tentang hak, seorang anak ber-hak diurus, dibesarkan dan mendapatkan pengasuhan dan pendidikan dari orang tuanya, tanpa dibedakan usia, jenis kelamin ataupun lainnya, sebagaimana rakyat berhak diurus oleh pemimpinnya tanpa dibedakan lagi status sosial, agama ataupun lainnya. Dalam hal ini jika MUI mengatakan orang mampu mengambil hak orang nggak mampu dalam hal BBM, sepertinya kok nggak tepat sekali, wonghaknya rakyat, mau kaya mau miskin, sama kok dalam Islam, yaitu diurusin.
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، اَلإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu adalah bertanggungjawab terhadap pimpinannya, seorang pemimpin negara adalah pemimpin kepada rakyatnya dan ia bertanggungjawab terhadap mereka (HR. Bukhari)

2. Pertanyaan mendasar kita kepada oelama dalam illustrasi tadi adalah, mengapa dia diam seribu bahasa dengan perselingkuhan  dan perzinahan itu?, malah silau dan ikut-ikutan belain bule, mentang-mentang bule selalu nongol di holiwut, kenapa nggak masalahin uang ibunya yang habis nraktir tuh bule?
 nanya kenapa-kenapa nanya?
Faktanya sekarang indonesia memang selingkuh, kasi insentif ke bule-bule yang nambang minyak di indonesia dengan insentif yang mangstap, pak Ichsanudin Noorsy, pak Revrisond Baswir, juga Pakde Dwi Condro Triono udah banyak bahas bahwa perminyakan indonesia dikangkangi asing, Purnomo bahkan pernah bilang
“90% dari total produksi minyak Indonesia dikuasai asing, yakni; Total (30%), ExxonMobil (17%), Vico (BP-Eni joint venture, 11%), ConocoPhillips (11%), BP (6%), and Chevron (4%)”.
Ko Kwik Kian Gie, bahkan pernah menantang pemerintah bahwa dia bisa buat harga minyak cuma Rp. 600 tahun 2005 lalu, sampe sekarang dicuekin juga dia.
Terlebih lagi di dalam Islam, minyak adalah termasuk harta rakyat, bukan punya negara. UUD 45 pasal 33 yang nyontek dari hadits mengatakan “Bumi, Air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah milik rakyat dan digunakan sebesar-besarnya bla-bla-bla.”
(mantap, hafalan SD masih apal wkwkwk..)
Berarti disitu jelas bahwa minyak milik rakyat, lha darimana ceritanya pemerintah menganggap minyak yang dia ambil dari tanah indonesia dinilai lalu dengan harga dunia per barel, dan dianggep dia ‘baik’ karena udah subsidi? Karena udah menjual dibawah harga dunia?. Capek deh. Memang betul, pengecut banyak berlindung pada UUD untuk bunuhin rakyatnya sendiri.
Versi Islam, yang harusnya Anda lebih hapal, karena nanti di yaumil kiamat, yakiiin deh nggak akan ditanya hapalan UUD (BRB: ngakak guling2 sampe pegang guling dan makan kambing guling), Rasulullah bersabda:
الناس شُرَكَاءُ فِي ثَلاَثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلإِ وَالنَّارِ
“Manusia itu berserikat (bersama-sama memiliki) dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api”. (HR Ahmad, Abu Dawud, An Nasaaiy)
Jadi melalui lisan Rasulullah, Allah telah memberi hak pada seluruh manusia untuk mendapatkan api (barang tambang, energi) untuk seluruh manusia, milkiyyah ammah (kepemilikan umum), bahasa kerennya heheh..
Kesimpulan
Ilustrasi lagi, saya dapet cerita dari temen saya di Banjarmasin, ketika lagi masa ancur2nya, dia pernah dugem sama mantan santri, dan dia saksikan sebelum minum khamr, mantan santri ini baca Basmalah, lalu istighfar setelah mabok, bahkan segera bershadaqah pada pengemis diluar klab malam selesai maksiat itu, alasannya “ini syari’at Islam”.
So, pliss deh, jangan pake dalil Islam untuk bahas maksiat,dari awalnya salah nggak dibahas, malah bahas ujungnya.
kata ustadz saya yang orang Bogor: “jangan fake legitimasi Islam untuk bahas pakta yang nggak Islami”.
وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui (QS Al-Baqarah[2]: 42)
Harusnya yang difatwakan haram justru
1. negara mengambil hak rakyat dengan menghargai barang milik rakyat dan jualan dengan rakyat dengan barang punyanya rakyat
2. negara melayani kepentingan multinasional kompeni dan mengabaikan hak rakyat untuk dilayani
3. negara main bikin hukum sendiri tentang BBM dan mengambil hak Allah untuk buat hukum tentang itu
Afwan pak Yai, saya ini cuma rakyat biasa, nggak pinter baca kitab kayak pak Yai, nggak punya pesantren, dan baru 9 tahun belajar Islam, bahasa arab saya pas-pasan untuk bisa nawar makanan aja, kalo ada salah ya wajarlah pak Yai. Sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya karena saya cuma sedikit mikir.
Salam hormat saya kepada ulama-ulama yang menentang fatwa ini, semoga pahala mereka laksana Ahmad bin Hanbal, terimakasih kepada syaikh Taqiyuddin An-Nabhani yang telah menjelaskan cara Islam memandang ekonomi dan menjelaskan konsep kepemilikan yang digali dari hadits Rasul.


Selasa, 09 Juli 2013

[Hoax] Wong Fei Hung Muslim Is A Hoax

[Hoax] Wong Fei Hung Muslim Is A Hoax

Lately there have been reports that mention Wong Fei Hung as a cleric who then dispersed to various blogs. Information that can not be accountable for this as the process of duping the public.

Wong Fei Hung is a cleric, Therapists, and legendary martial arts expert whose name is designated as a National Hero of China by the Chinese government. But the Chinese government often seeks Wong Fei Hung obscure identity as a Muslim in order to maintain the supremacy of the Communist rule in China.Secara secret, Wong family is actively involved in the underground movement against the government of the Ch'in Dynasty corrupt and oppressive. Ch'in dynasty that was to destroy the dynasty of Yuan Dynasty who ruled before. Yuan dynasty is known as the only Dynasty Emperor of China who have family members who embraced many Islam.Wong Fei-Hung began honing talent beladirinya since studied to Luk Ah-Choi who also had been a teacher father. Luk Ah-Choi is then taught him the basics of Hung Gar moves makes Fei Hung success breeds Kick Kick Without Shadow is legendary. Basics of Hung Gar stance discovered, developed and is the mainstay of Hung Hei-Kwun, brother seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun is a Shaolin warrior who escaped a burning and massacre by the government of the Ch'in Dynasty Hei-Kwun 1734.Hung This is a historic revolt leader who nearly defeated Ch'in dynasty invaders who came from Manchuria (now we know him as Korea). If only the government did not ask for help Ch'in armed forces of foreign nations (Russia, UK, Japan), led insurgency Hung Hei-Kwun it will undoubtedly driven the Ch'in Dynasty occupation. In family life, God has a lot to test it with various trials . A child was killed in a fight with mafia Canton incident. Wong Fei-Hung was married three times because of his wives died within a short age. After the death of his third wife, Wong Fei-Hung decided to live alone until he met Mok Gwai Lan, a young woman who happened to be martial arts experts. Mok Gwai Lan was later to become his life partner until death. Mok Gwai Lan also teaches martial arts at a special class of women in college suaminya.Pada 1924 Wong Fei-Hung died at the age of 77 years. Chinese society, particularly in the Kwantung Canton remember him as a hero and defender of the mustad'afin (oppressed) who was never afraid to defend their honor. Anyone and any number of those who oppress the poor, will be resisted with all his strength and his courage. Wong Fei-Hung's death by leaving him sizzle known as a noble human life, one life choice that God gave to a Muslim than to die a martyr. Hopefully all the deeds of worship acceptable in the sight of Allah SWT and all his benefits may be an example for us, a generation of Muslims who live afterwards.

In reviewing a version of history is worth considering the errors that may occur. One of these faults is to tear down the whole text.

1. Chronological error
2. Geographical errors
3. Errors of history

Error

Ch'in dynasty that was to destroy the dynasty of Yuan Dynasty who ruled before. Yuan dynasty is known as the only Dynasty Emperor of China who many family members who embraced Islam.

1. Qing or Ch'ing Dynasty (1644-1912) was a dynasty which destroy the Ming Dynasty (1368-1644), instead of the Yuan Dynasty (1271-1368) as noted in the text.

2. Yuan Dynasty is part of the vast Mongol Empire. Mongol Empire was composed, or split into multiple Khanate, itself an example of the Yuan Dynasty, Chagatai, Golden Horde. Mongol rule includes China, Russia, Central Asia, the Middle East and India.

3. Who converts to Islam is the ruling Mongols in Central Asia, the Middle East and India. Not ruling Mongols in China (Yuan Dynasty), Golden Horde but Chagatai or a lot of converts to Islam. The dominant religion in the Yuan dynasty was Shamanism, Buddhism and Nestorian Christianity. Ogudai wife also Nestorian Christians.

Hung Hei-Kwun This is a historic revolt leader who nearly defeated Ch'in dynasty invaders who came from Manchuria (now we know him as Korea).

4. It is clear that Korea and Manchuria are different. Japan controlled Korea from the early 20th century, and seized Manchuria by putting 'The Last Emperor Qing' Aisin Gioro Puyi as puppet emperor Manchukuo. The article above is really without the accompaniment of historical and geographical knowledge is adequate.

5. Hung Hei Kwun days of the golden era of the Qing. Qing golden age has become the consensus of history until the year 1796 (period of the Qianlong emperor in power) with a large area of ​​China throughout history. So during the Hung Hei Kwun not need military aid from any foreign country to address the problem in negri.Sesudah Qianlong, the Qing Dynasty began to enter a period of bleak and paint various rebellions.

6. Qing western ask for help, in this case France and England to help quell the rebellion Taiping Qing (1850-1864). Incidentally Taiping was led by Hong Xiu Quan (Hung Hsiu Ch'uan).

But the Chinese government often seeks Wong Fei Hung obscure identity as a Muslim in order to maintain the supremacy of the Communist rule in China

5. There is no significant effect between the 'if' Huang Fei Hung 'is' Muslim and communist rule in conjunction with Tiongkok.Analoginya is, if Prince Diponegoro was a Catholic, what to do at supremacy ideology in Papua Indonesia.Apakah necessarily be turbulent?

Conclusion

1. Writing 'Huang Fei Hung is Muslim' is a hoax that utilize religious sentiment to arouse false pride. 2. Rebuttal of this paper does not intend to offend certain religious people, but trying to straighten out the misinformation contained in the text. And also intends to remind the reader in cyberspace to be more careful in reading and especially writing help spread the pinch irresponsible to in the blog post itself.